Entri Populer

Senin, 10 Oktober 2011

DALAM GELAPNYA MALAM


 DALAM GELAPNYA MALAM....

            Cinta itu indaaahhhh….. banget. Cinta bisa membuat pelangi menjadi berwarna, dan membuat mentari menjadi bersinar. Yayaya, itulach yang sekarang lagi aku rasain. Kini aku hanyut dalam indahnya dunia. Dunia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Semenjak hadirnya cinta dihatiku, kini hidupku menjadi lebih berwarna, dan ceria. Huft,,,,, memang yach,,, cinta itu indah banget.
            Cinta telah mengubah garis hidupku yang semula gelap, kini menjadi terang. Hidupku kini menjadi lebih terang, semenjak kehadiran dia di dalam hatiku. Yach,,, dia adalah Vano, Vano telah membuat hidupku menjadi berwarna. Bagiku Vano adalah sosok pria yang baik, penyayang, pengertian, ganteng lagi. Pokoknya bagiku Vano adalah orang yang paling sempurna.
Vano selalu memperhatikan aku, dia membuatku seolah-olah seorang putri. Kemanapun aku pergi dia selalu mengantarkan aku, jemput aku. Dia tuch juga gag pernah mau melihat aku sedih, dia selalu berusaha menghibur aku disaat aku sedang sedih. Dia selalu membuat aku tersenyum, karena bagi dia senyumku adalah senyumnya. Dan bahagiaku adalah bahagianya juga. Aku tuch sayang banget sama Vano, bagiku Vano adalah hidupku. Hidupku tanpa Vano bagaikan pelangi yang berwarnakan kelam. Pokonya cintaku ke Vano besarrr bangetzzz. Tidak bisa dilukiskan dalam bentuk apapun, karena di dunia ini tak ada yang mampu menandingi besarnya cintaku kepada Vano.
Namun, beberapa minggu ini sikap Vano kepadaku berubah. Aku tidak tahu angin apa yang telah merubah sikap Vano ke aku. Aku tidak tahu apakah Vano memang sudah tidak sayang lagi sama aku ataukah ini hanya ketakutanku saja, aku tidak tahu. Kini Vano sudah jarang telfon aku, balas SMS aku, sering telat jemput aku atau bahkan Vano juga sering lupa tidak jemput aku. Semua perubahan sikap Vano yang terjadi kepadaku terjadi dengan begitu saja. Bahkan terkadang aku berfikir apa sebenarnya kesalahan yang aku lakuin ke Vano, sampai membuat Vano berubah. Jujur saja perubahan sikap Vano kepadaku membuat aku sedih, dan merasa kesepian, aku merasa kini hidupku menjadi kelam dan tidak berwarna. Berulang kali aku mencoba menanyakan hal ini kepada Vano, namun berulang kali juga Vano bilang kalau dia masih sayang sama aku, dan aku juga nggak pernah berbuat salah sama Vano. Namun, tidak dengan begitu saja aku percaya dengan kata-kata Vano. Setiap kali aku melihat perubahan sikap Vano kepadaku, setiap kali pula aku merasa bersalah kepada Vano.
            Seandainya Vano tahu, kalau aku tuch nggak bisa hidup tanpa dia. Karena Vano adalah nyawa dalam hidupku. Kini hidupku terasa hampa, hampa banget. Sepertinya hidupku kini tidak ada gunanya lagi.
            Hingga di suatu malam yang begitu gelap, tanpa hadirnya rembulan yang terang. Langit begitu terlihat gelap gulita, tanpa taburan bintang dan senyuman sang rembulan. Aku berjalan-jalan di sekitar taman menghilangkan kejenuhanku. Karena hari-hari yang kulalui terasa begitu berat. Dinginnya hembusan angin malam di taman sejenak membuatku lupa akan masalah dan beban dalam hidupku. Membuatku menjadi sedikit lebih tenang. Namun, ketenangan itu berubah ketika aku melihat sesosok pasangan muda-mudi yang sedang berduaan di pojok taman. Setelah aku amati dengan seksama ternyata pasangan muda-mudi itu adalah Vano dan seorang cewek yang tidak asing lagi buatku. Dan ternyata cewek itu adalah Dita sahabatku sendiri. Jujur saja aku nggak nyangka Vano dan Dita tega mengkhianati aku seperti ini.
            Setelah itu aku bergegas menghampiri Vano dan Dita. Melihat kedatanganku, Vano dan Dita menjadi panik. Dengan segera aku meminta penjelasan kepada Vano atas kejadian yang aku lihat. Disitu Dita hanya menundukkan kepala nggak berani menatap wajahku. Lalu akhirnya aku minta Vano untuk memilih antara aku dan Dita. Dan aku nggak menyangka kalau Vano lebih memilih Dita dibandingkan aku. Vano bilang kalau sebenarnya selama ini cintanya hanyalah untuk Dita, bukan untukku. Selama ini Vano hanya berpura-pura mencintai aku, karena dia nggak mau menyakiti hatiku. Mendengar itu semua, rasanya hatiku hancur berantakan menjadi berkeping-keping. Aku nggak menyangka cerita cintaku dengan Vano akan berakhir seperti ini. Dengan perasaan yang hancur, aku berlari meninggalkan Vano dan Dita. Aku nggak sanggup jika harus melihat Vano bersama dengan cewek lain, apalagi cewek itu adalah sahabatku sendiri.
            Tanpa kusadari air mataku mengalir di pipiku, dan pada waktu yang bersamaan pula tubuhku terasa begitu lemah, lemah hingga membuat tubuhku jatuh tersungkur di tanah. aku nggak nyangka kalau cerita cintaku sama Vano akan berakhir dengan cara seperti ini. Aku nggak habis fikir kenapa Vano dan Dita tega sekali mengkhianati aku. Kenapa sich pengkhianatan ini harus datang kepadaku disaat aku telah mencintai Vano. Cintaku ke Vano sangatlah besar, begitu besar sekali sampai nggak ada yang menandingi. Walaupun Vano sudah mengkhianati cintaku, tapi aku akan tetap mencintai Vano. Sampai kapanpun cintaku ke Vano tak akan pudar walau pun itu hanya sedetik saja.
            Walaupun aku tahu ini sangat menyakitkan, dan membuat hatiku hancur menjadi berkeping-keping. Tapi itu tidak akan membuat cintaku ke Vano hilang dengan begitu saja, aku akan tetap menjaga cinta Vano sampai kapanpun. Dan biarlah kini sedihku kupendam dalam gelapnya malam.
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar